MakaTanamkanlah dalam pikiran kita bahwa matematika itu sesuatu yang berguna, indah, menarik dan sebagai teka-teki yang menyenangkan untuk dipecahkan. jika kita sudah kenal maka cintailah matematika. Jika kita telah mencintainya, Semua rumus yang kelihatannya rumit tiba-tiba akan menjadi mudah untuk dipelajari.
C. Pengarsiran Benda-Benda Tipis Untuk gambar potongan benda-benda tipis atau profil-profil tipis maka pengarsirannya dibuat dengan cara dilabur lihat Gambar 36. Gambar 36. Arsiran benda tipis. D. Angka Ukuran dan Arsiran Jika angka ukuran terletak pada arsiran karena tidak dapat dihindari, maka angka ukurannya jangan diarsir lihat Gambar 37. Gambar 37. Angka ukuran dan arsiran. E. Macam-Macam Arsiran Perhatikan Gambar 38 berikut ini. Gambar 38. Macam-macam arsiran. Keterangan a = Besi tuang b = Aluminium dan panduannya c = Baja dan baja istimewa d = Besi tuang yang dapat ditempa e = Baja cair f = Logam putih g = Paduan tembaga tuang h = Seng, air raksa UKURAN Membaca gambar adalah salah satu kemampuan yang harus dimiliki seorang teknisi, oleh karena itu dalam menyajikan gambar, kita perlu memperhatikan aturan-aturan yang berlaku dalam menggambar, diantaranya ialah memberikan ukuran yang benar dan mudah dimengerti. Dalam kegiatan belajar ini, siswa didik diberikan penjelasan tentang Prinsip dasar dalam memberikan ukuran dan macam-macam pemberian ukuran. A. Prinsip Dalam Memberikan Ukuran. Untuk memberikan penjelasan yang lengkap pada suatu gambar kerja, maka semua keterangan yang diperlukan harus dicantumkan terhadap gambar kerja tersebut. Ukuran dan simbol tanda pengerjakan sebagai kelengkapan gambar harus diberikan secara lengkap, masuk akal, sederhana dan mudah. Ukuran yang kurang lengkap atau meragukan akan menghambat proses produksi karena pelaksanaan dilapangan harus mempertanyakan kembali kepada perencana sehingga proses produksi menjadi lama dan tidak efisien. Oleh karena itu ada beberapa ketentuan yang harus diperhatikan dalam memberikan ukuran terhadap gambar kerja yaitu sebagai berikut. 1. Harus dipikirkan bagaimana benda tersebut akan dibuat dan ukuran mana saja yang perlu diberikan. 2. Pemberian ukuran tidak boleh terlalu sedikit atau berlebihan tetapi harus merata pada semua pandangan proyeksi. 3. Pemberian ukuran harus masuk akal, efektif dan efisien untuk menghindari kesalahan pada tingkat pelaksanaan di lapangan. 4. Pada benda-benda tuangan perlu juga dipikirkan ukuran-ukuran modelnya. B. Macam-macam Pemberian Ukuran. Dalam pemberian ukuran gambar kerja yang perlu diperhatikan adalah garis-garis penunjukan ukuran, garis bantu ukuran, angka ukuran dan simbol-simbol dalam penunjukan ukuran. Gambar 39. Benda kerja dengan ukuran-ukurannya.
HeightOffset From Level dapat diisi dengan angka minus agar terletak dibawah tanah, misal-1000. Klik lokasi titik untuk menempatkan pondasi. Perhatikan jika opsi tetap pada Depth, maka kolom akan turun kebawah, bukan keatas. Merupakan arsiran pada permukaan benda. Cut Pattern : Merupakan arsiran ketika benda terpotong di gambar denah, Pada cell D2, D3,D4,D5,dan D6 Berturut-turut berisi angka 73, 78, 60, 85, 70, dan 68. Jika pada cell D7 berisi fungsi = MAXD2D6, maka akan menghasilkan angka? 85 60 70 78 Kunci jawabannya adalah A. 85. Dilansir dari Encyclopedia Britannica, pada cell d2, d3,d4,d5,dan d6 berturut-turut berisi angka 73, 78, 60, 85, 70, dan 68. jika pada cell d7 berisi fungsi = maxd2d6, maka akan menghasilkan angka 85.
Terakhir anda hanya tinggal mengetik angka pada halaman berapa. 8. Untuk membesarkan ukurannya, klik di sudut kanan bawah table dan drag kearah kanan bawah. 3. • jika Anda ingin menghapus, maka setelah melakukan perintah diatas, bisa dianggap berakhir. Tapi jika Anda ingin memindahkan teks/kata/kalimat, maka arahkan pointer pada
1. Istilah lain dari gambar potongan yaitu........ A. Irisan B. Patahan C. Sumbu D. Garis E. Kikisan 2. Berikut ini jenis jenis potongan, kecuali..... A. Gambar potongan penuh B. Gambar potongan mendatar C. Gambar potonan separuh D. Gambar potongan sebagian E. Gambar potongan putar 3. Gambar potongan penuh yaitu.... A. Potongan yang melalui garis sumbu dasar B. Potongan dengan garis bidang potong C. Potongan lokal/potongan setempat D. Potongan yang dapat diputar E. Potongan yang melalui garis gores 4. Gambar potongan separuh yaitu.... A. Potongan yang melalui garis sumbu dasar B. Potongan dengan garis bidang potong C. Potongan lokal/potongan setempat D. Potongan yang dapat diputar E. Potongan yang melalui garis gores 5. Gambar potongan sebagian yaitu.... A. Potongan yang melalui garis sumbu dasar B. Potongan dengan garis bidang potong C. Potongan lokal/potongan setempat D. Potongan yang dapat diputar E. Potongan yang melalui garis gores 6. Garis arsiran dibuat setebal..... A. 0,1 mm B. 0,15 mm C. 0,20 mm D. 0,25 mm E. 0,30 mm 7. Garis tepi atau garis gambar dibuat setebal..... A. 0,1 mm B. 0,2 mm C. 0,3 mm D. 0,4 mm E. 0,5 mm 8. Jika angka ukuran terletak pada arsiran, maka angka ukurannya....... A. Harus diarsir B. Harus besar ukurannya C. Jangan diarsir\ D. Harus kecil E. Disesuaikan dengan bentuk arsiran 9. Garis ukur dan garis bantu dibuat dengan...... A. Garis tebal B. Garis tipis C. Garis gores D. Garis kontinu E. Garis gores tebal 10. Berikut ini pernyataan yang benar yaitu...... A. Garis ukur boleh berpotongan dengan garis bantu B. Garis ukur boleh dipaksakan berpotongan dengan garis bantu C. Garis gambar boleh digunakan sebagai garis ukur D. Garis sumbu boleh digunakan sebagai garis bantu E. Garis sumbu boleh digunakan langsung sebagai garis ukur 11. Penulisan angka ukuran yang benar adalah...... A. Ditempatkan ditengah-tengah bagian atas garis ukurannya B. Ditempatkan ditengah-tengah sebelah kanan garis ukurnya C. Ditempatkan pada bagian bawah garis ukurannya D. Ditempatkan pada bagian pinggir kiri bagian atas garis ukurannya E. Ditempatkan pada bagian pinggir kanan bagian atas garis ukurannya 12. M12 mempunyai arti... A. Simbol ukuran bujung sangkar dengan ukuran 12 mm B. Simbol ukuran ulir dengan jenis ulir simetris dan berdiameter luar 12 mm C. Simbol ukuran silinder dengan ukuran 12 mm D. Simbol ukuran diameter bola dengan ukuran 12 mm E. Simbol ukuran jari-jari dengan ukuran 12 mm 13. Dibawah ini yang menjelaskan simbol jari-jari adalah........ A. R 12 B. C 12 C. M 12 D. S 12 E. t 12 14. Berikut beberapa penulisan ukuran pada gambar kerja menurut jenisnya, kecuali.... A. Ukuran berantai B. Ukuran paralel C. Ukuran kombinasi D. Ukuran berimpit E. Ukuran terpisah 15. Jenis penulisan ukuran ini dapat mempercepat pembuatan gambar kerja yaitu..... A. Ukuran berantai B. Ukuran paralel C. Ukuran kombinasi D. Ukuran berimpit E. Ukuran terpisah 16. Diameter luar ulir digambar dengan...... A. Garis tipis B. Garis gores C. Garis tebal D. Garis kontinu E. Garis gores tebal 17. Diameter dalam ulir digambar dengan...... A. Garis tipis B. Garis gores C. Garis tebal D. Garis kontinu E. Garis gores tebal 18. Ada dua cara untuk menggambar ujung baut, yaitu model...... A. Lengkungan dan segiempat B. Lengkungan dan kerucut C. Lengkungan dan bujur sangkar D. Tegak lurus dan segiempat E. Tegak lurus dan kerucut 19. Untuk menjelaskan bentuk ulir mur-baut pada hal-hal tertentu perlu untuk menggambarkannya dalam...... A. 1 pandangan B. 2 pandangan C. 3 pandangan D. 4 pandangan E. 5 pandangan 20. Sudut arsiran yang dibuat adalah sebesar......terhadap garis sumbu utamanya A. 250 B. 300 C. 350 D. 400 E. 450 21. Dibawah ini faktor-faktor yang mempengaruhi mencapi ukuran yang tepat, kecuali...... A. Faktor ukuran benda kerja B. Faktor alat C. Faktor mesin D. Faktor alat ukur E. Faktor temperatur 22. Pada umumnya toleransi yang harus dicantumkan pada gambar kerja ada dua macam yaitu...... A. Toleransi untuk poros dan lubang B. Toleransi untuk poros dan diameter C. Toleransi untuk pasak dan lubang D. Toleransi untuk pasak dan diameter E. Toleransi untuk segiempat dan lubang 23. Untuk menggambarkan arsiran besi tuang digunakan jenis garis...... A. Garis tebal kontinu B. Garis tipis kontinu C. Garis bergores tipis D. Garis gores tipis E. Garis gores tebal 24. Untuk menggambarkan arsiran paduan tembaga tuang digunakan jenis garis....... A. Garis tebal kontinu B. Garis tipis kontinu C. Garis bergores tipis D. Garis gores tipis E. Garis gores tebal 25. Untuk menggambarkan arsiran baja cair digunakan jenis garis.............. A. Garis tebal kontinu B. Garis tipis kontinu C. Garis bergores tipis D. Garis gores tipis E. Garis gores tebal 26. Untuk menunjukkan bagian benda yang dipotong digunakan jenis garis.............. A. Garis tebal B. Garis tipis C. Garis arsir D. Garis strip-strip E. Garis strip titik 27. Ukuran benda yang dibulatkan sampai dengan ukuran mm disebut.............. A. Ukuran maksimum B. Ukuran minimum C. Ukuran nominal D. Penyimpangan membesar E. Penyimpangan mengecil 28. Ukuran terkecil yang diizinkan disebut.............. A. Ukuran maksimum B. Ukuran minimum C. Ukuran nominal D. Penyimpangan membesar E. Penyimpangan mengecil 29. Perbedaan ukuran antara ukuran nominal dan ukuran minimum yang diizinkannya disebut.............. A. Ukuran maksimum B. Ukuran minimum C. Ukuran nominal D. Penyimpangan membesar E. Penyimpangan mengecil 30. Kesesakan adalah.............. A. Selisih ukuran poros dengan lubangnya B. Selisih ukuran pasak dengan lubangnya C. Selisih ukuran lubang dengan porosnya D. Selisih ukuran garis tengah dengan lubang E. Selisih ukuran poros dengan sumbunya II. ESSAY 31. Apa yang dimaksud dengan gambar potongan/irisan? 32. Buatlah contoh 3 gambar macam-macam arsiran dengan ukuran 30x30? 33. Buatlah gambar 3 pandangan proyeksi eropa untuk gambar dibawah ini 34. Buat contoh gambar ukuran berantai? 35. Buat gambar Baud pandangan muka dengan diameter 25 x 70 TahukahAnda tentang kebaya nyonya atau yang selama ini dikenal dengan kebaya encim bahwasanya kebaya ini ternyata sudah mengalami proses yang panjang hingga bisa jadi salah satu kekayaan budaya Indonesia?
Jika ukuran panjangnya dalam desimeter maka luas bagian yang diarsir padagambar tersebut adalah ....A. 54 dm?B. 64 dm?C. 72 dm2D. 81 dm2ilan qambar borikut​ luas persegi panjang luas persegi kecilluas persegi besar Luas seluruhnya = luas persegi panjang + luas persegi kecil + luas persegi besar Jawab D
Daritabel diatas kita dapat menentukan ketebalan garis arsiran yang disesuaikan dengan garis gambarnya. Jika garis tepi/garis gambar mempunyai ketebalan 0,5 mm maka garis - garis arsirnya dibuat setebal 0,25 mm. sudut dan ketebalan garis arsiran dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 2.5Contoh Arsiran
Gambar Potongan Sebagian Gambar potongan sebagian disebut juga potongan lokal atau potongan setempat lihat contoh Gambar Gambar Potongan Putar Gambar potongan putar dapat diputar setempat seperti tampak pada Gambar atau dapat juga penempatan potongannya seperti pada Gambar Gambar Potongan Bercabang atau Meloncat Perhatikan contoh Gambar berikut. Garis Arsiran Untuk membedakan gambar proyeksi yang dipotong dengan gambar pandanagn, maka gambar potongan/ irisan perlu diarsir. Arsir yaitu garis-garis miring tipis yang dibatasi oleh garis-garis batas pemotongan. Lihat Gambar di bawah. a Macam-macam Arsiran Hal-hal yang perlu diperhatikan pada gambar yang diarsir antara lain sudut dan ketebalàn garis arsiran bidang atau pengarsiran pada bidang yang luas pengarsiran bidang yang berdampingan pengarsiran benda-benda tipis peletakan angka ukuran pada gambar yang diarsir macam-macam garis arsiran yang disesuaikan dengan bendanya. Sudut dan Ketebalan Garis Arsiran Sudut arsiran yang dibuat adalah 450 terhadap garis sumbu utamanya, atau 450 terhadap garis batas gambar, sedangkan ketebalan arsiran digunakan garis tipis dengan perbandingan ketebalan sebagai berikut lihat tabel Dari tabel di atas kita dapat menentukan ketebalan garis arsiran yang disesuaikan dengan garis gambarnya. Jika garis tepi/gambar mempunyai ketebalan 0,5 mm maka garis-garis arsirnya dibuat setebal 0,25 mm. Sudut dan ketebalan garis arsiran dapat dilihat pada gambar berikut. b Penggarisan Pada Bidang yang Luas dan Bidang Berdampingan Untuk potongan benda yang luas, arsiran pada bidang potongnya dilaksanakan pada garis tepi garis-garis batasnya lihat Gambar Untuk pemotongan meloncat atau pemotongan bercabang, ada bidang-bidang potong yang berdampingan, maka batas-batas bidang yang berdampingan tersebut harus dibatasi oleh garis gores bertitik sumbu dan pengarsirannya harus turun atau naik dan ujung arsiran yang lainnya lihat Gambar c Pengarsiran Benda-benda Tipis Untuk gambar potongan benda-benda tipis atau profil-profil tipis maka pengarsirannya dibuat dengan cara dilabur lihat Gambar d Angka Ukuran dan Arsiran Jika angka ukuran terletak pada arsiran karena tidak dapat dihindari, maka angka ukurannya jangan diarsir lihat Gambar e Macam-macam Arsiran Perhatikan Gambar berikut ini. Keterangan a = Besi tuang b = Aluminium dan panduannya c = Baja dan baja istimewa d = Besi tuang yang dapat ditempa e = Baja cair f = Logam putih chiliad = Paduan tembaga tuang h = Seng, air raksa Ukuran Pada Gambar Kerja Sesuai dengan standar ISO ISO/DIS 128, telah ditetapkan bahwa gambar proyeksi di Kuadran I dan gambar proyeksi di Kuadran Iii dapat digunakan sebagai gambar kerja, dengan ketentuan kedua macam proyeksi tersebut tidak boleh dilakukan/dipakai secara bersama-sarna dalam satu gambar kerja. Gambar kerja adalah gambar pandangan-pandangan, potongan/irisan dengan memperhatikan kaidah-kaidah proyeksi, baik proyeksi di kuadran I Eropa maupun proyeksi di kuadran III Amerika. Gambar kerja harus memberikan informasi bentuk benda secara lengkap. OIeh karena itu, ukuran pada gambar kerja harus dicantumkan secara Iengkap. a Ketentuan-ketentuan Dasar Pencatuman Ukuran Agar tidak menimbulkan keraguan di dalam membaca gambar, maka pada gambar kerja harus dicantumkan ukuran dengan aturanaturan menggambar yang telah ditetapkan, ketentuan-ketentuan tersebut meliputi ketentuan Menarik garis ukur dan garis bantu Menggambar anak panah Menetapkan jarak antara garis ukur Menetapkan angka ukuran Menarik Garis ukur dan Garis Bantu Garis ukur dan garis bantu dibuat dengan garis tipis perbandingan ketebalan antara garis gambar dan garis ukur/bantu lihat Tabel 4. Contoh Menetapkan Jarak antara Garis Ukur Jika garis ukur terdiri atas garis-garis ukur yang sejajar, maka jarak antara garis ukur yang satu dengan garis ukur Iainnya harus sarna. Selain itu perlu diperhatikan pula ganis ukur jangan sampai berpotongan dengan ganis bantu, kecuali terpaksa. Garis gambar tidak boleh digunakan sebagai garis ukur. Garis sumbu boleh digunakan sebagai garis bantu, tetapi tidak boleh digunakan langsung sebagai garis ukur. Untuk menempatkan garis ukur yang sejajar, ukuran terkecil ditempatkan pada bagian dalam dan ukuran besar ditempatkan di bagian luar. Hal mi untuk rnenghindari perpotongan antara garis ukur dan garis bantu. Jika terdapat perpotongan garis bantu dengan garis ukur, garis bantunya diperpanjang ane mm dan ujung anak panahnya. Garis ukur pada umurnnya tegak lurus terhadap garis bantunya, tetapi pada keadaan tertentu garis bantu boleh dibuat miring sejajar/paralel. Sebagai contoh, dapat dilihat pada gambar berikut. Keterangan Garis ukur yang sejajar Garis bantu yang berpotongan tidak dapat dihindarkan Garis sumbu yang digunakan secara tidak langsung sebagai garis bantu Garis ukur yang terkecil ditempatkan di dalam Garis ukur tambahan pelengkap Perpanjangan garis bantu dilebihkan ± 1 mm dan garis ukurnya/ujung anak panahnya Penempatan ganis ukur yang sempit Garis bantu yang paralel jika diperlukan Penulisan Angka Ukuran Penulisan angka ukuran ditempatkan di tengah-tengah bagiar atas garis ukurnya, atau di tengah-tengah sebelah kiri ganis ukurnya. Untuk kertas gambar berukuran kecil maka penulisan angka ukuran pada garis ukur harus tegak, kertas gambarnya dapat diputar ke kanan, sehingga penulisan dan pernbacaannya tidak terhalik. Angka ukuran harus dapat dibaca dari bawah atau dari sisi kanan ganis ukurnya. lihat Gambar Jika kertas gambar diputar ke kiri, akan menghasilkan angka ukuran yang terbalik. Ukuran c pada gambar di atas adalah penulisan angka ukuran yang terbalik. a Klasifikasi Pencatuman Ukuran Benda-benda yang diukur mempunyai bentuk yang bermacammacam, fungsi, kualitas, atau pengerjaan yang khusus. Oleh karena itu pencatuman ukuran diklasifikasikan menjadi Pengukuran dengan dimensi fungsional Pengukuran dengan dirnensi nonfungsional Pengukuran dengan dimensi tambahan Pengukuran dengan kemiringan atau ketirusan Pengukuran dengan bagian yang dikerjakan khusus Pengukuran dengan kesimetrian
.
  • i4vy1jv690.pages.dev/131
  • i4vy1jv690.pages.dev/392
  • i4vy1jv690.pages.dev/170
  • i4vy1jv690.pages.dev/4
  • i4vy1jv690.pages.dev/155
  • i4vy1jv690.pages.dev/311
  • i4vy1jv690.pages.dev/266
  • i4vy1jv690.pages.dev/305
  • i4vy1jv690.pages.dev/375
  • jika angka ukuran terletak pada arsiran maka angka ukurannya